Perkenalkan, namaku Brian, dan ini Fb ku (Brian Beritau). Aku ingin
bercerita tentang apa yang pernah terjadi di kehidupanku saat masih
duduk di banggku SMA. Aku memiliki beberapa teman wanita yang lumayan
cantik dan seksi sewaktu di SMA saat itu aku berada di bangku kelas 3
disalah satu sekolah swasta di Yogyakarta, aku memiliki satu teman
wanita yang sangat akrab denganku. Bahkan teman-temanku yang lainnya
mengira kami pacaran. Ia sebenarnya memiliki pacar yang jauh lebih
tampan dariku dan bila dibandingkan denganku sangat tidak setara. Hampir
setiap saat sesudah pulang dari sekolah aku selalu bersamanya seperti
pepatah yang mengatakan dimana ada gula, disitu ada semut. Temanku ini
bernama Riasya kelahiran Bandung. Aku sering memanggilnya Ria agar lebih
mudah di ucap, namun tak sering ku mengolok namanya dengan panggilan
Ass (bokong). Memang sekilas bokongnya begitu seksi dan sintal, padat
menggairahkan. Kulitnya kuning langsat dengan dengan bentuk tubuh yang
ideal ramping, rambutnya panjang terurai dan bibirnya tipis kecil,
dadanya masih begitu mini untuk telapak tanganku.
Jujur aku lebih suka ia mengenakan celana pendek style lelaki dibanding
menggunakan rok. Ia memang senang menggunakan rok mini saat bepergian
dengan pacarnya namun saat denganku ia malah sering mengenakan pakaian
ala pria (tomboy). Sekilas dibenakku sempat berfikir alangkah seksinya
bila ia tak menggunakan busana apapun. Bentuk dadanya yang masih datar
dan sangat mini itu sering membuat penasaran.
Aku sering main kerumahnya, kedua orang tuanya sangat baik dan sering
mengajakku makan bersama, nginap di rumahnya ketika belajar kemalaman
dan lain-lain. Tepat hari sabtu siang, sesudah pulang sekolah aku
mengantarnya pulang seperti biasa, namun sepanjang perjalanan raut wajah
Ria sedikit berbeda, mimik muka yang begitu cemberut dan tak peduli
dengan kata orang yang mengajaknya berbicara membuatnya terlihat lusu.
Karena sudah lama mengenalnya, aku tau kelakuannya yang satu ini.
Ditengah perjalanan aku mengajaknya berbicara namun sepertinya dia lagi
gak mood untuk ngobrol dan menanggapi ucapanku. Aku menghentikan laju
kendaraan di sebuah warung makan yang tidak begitu mewah untuk orang
sekelas Ria, namun apa daya isi dompetku berkata lain.
''Mau makan apa kamu Ass..??'' tanyaku.
''Gak makan gue, minum aja tapi loe yang bayarin..'' balasnya.
''Enak aja, emangnya aku nih cowok kaya mu itu..'' ucapku sedikit dongkol.
''Apaan sih kamu tuh bawah-bawah dia segala. Aku sudah gak peduli..'' tukasnya dengan nada sedikit tinggi.
''Yaelllaaaahh.. Santai aja kali, kamu tuh makin jelek tau..'' ucapku dengan nada mengolok.
Ria hanya melihatku sambil mekerutkan bibirnya. Aku suka dengan raut
wajahnya yang seperti itu, seandainya dia belum menjadi milik orang lain
pasti ingin sekali ku memilikinya lebih. Tanpa basa-basi, aku pun
segera memesan makanan kesukaanku dan minuman kesukaannya. Soda gembira
serasa berat untuk ku bayar karena kondisi keuangan ku yang saat itu
amburadul.
Sambil menunggu makanan yang disajikan, aku berusaha mengorek apa yang
mengganjal di hatinya sampai membuatnya jutex kaya sekarang ini. Tanpa
perlu menunggu lama, ia pun mau berbicara masalah kegalauannya, itu pun
karena aku sangat dekat dengannya. Sedikit demi sedikit ia menceritakan
kejadian yang membuatnya BT. Ia cemburu karena pacarnya tidak
menjembutnya dan malah mengantar cewek lain.
''Cemburu nih ceritanya.. Hari ini masih cemburuan, basi..!!'' ledekku.
''Emangnya kenapa..?? Gak boleh..?'' tanyanya singkat sambil melototin aku.
''Jaman sekarang itu cowok minimal punya dua cewek, kasihan the elooo...'' ledekku makin menjadi-jadi.
''Mana ada kayak begitu. Kamu aja gak punya cewek..'' sindirnya sambil tersenyum geli.
''Siapa bilang ku gak punya cewek..?? Aku kan masih ingin nunggu seseorang. Hahahah...'' cawabku ngeless dari kenyataan.
''Hhhmmm... Bohong aja kmu tuh ya.. Nungguin siapa emangnya..?'' tanyanya penasaran.
''Ahhhahahahahahah.. Penasaran kan..? Ya nungguin loh putus dulu baru ku
kasih tau siapa yang ku tunggu.. mikir lah dikit'' jawabku dengan
sedikit deg-degkan.
Tak berapa lama kemudian menu pesananku datang, aku lantas menawarkan
makan berdua dengannya namun ia hanya menggelengkan kepala.
''Masa.. Jangan-jangan loh suka lagi sama gue, gak level gue..'' ucapnya sambil meminum minumannya.
''O..O..O..O.. Masih pake level, aku malah pake bintang bukan level lagi..'' kataku sambil terus menyantap makanan.
Ria hanya tersenyum sambil menatapku, kadang ia hanya mengkerutkan dahi
dan bibirnya. Mata dan bibirnya membuat hatiku terombang-ambing, sungguh
pemandangan yang indah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar